Kerja Praktek Bikin Galau #1

Akhir bulai Mei ini, gue prediksi bakal jadi momen yang bikin galau banget sekaligus bikin gue kebakaran jenggot. Bukan karena gue bisa dinner sama Alisia Rininta atau pun gue masuk nominasi Indonesia Movie Award dalam kategori penonton yang paling sering download ketimbang nonton langsung di bioskop, bukan ya. Tapi ini semua karena satu kata yaitu kuliah. Ehm..

Well, emang betul akhir bulan Mei ini nanti akan menandakan berakhirnya perjalanan kuliah gue selama semester 6. Namun, selesainya perkuliahan gue nanti, bukan berarti tidak meninggalkan kesan apa-apa. Masih ada problem yang amat serius yang kudu gue selesaikan. Ini menyangkut tentang masa depan gue di dunia perkuliahan. Yap, ini tentang urusan Kerja Praktek (KP).

Apa itu Kerja Praktek? Dan apa itu KP?

Untuk lebih lengkapnya... Klik lanjut ya! (\ ‾o‾)/

Di jurusan gue kuliah (buat yang belom tahu, bisa baca disini), salah satu hal yang menjadi pra-syarat untuk mahasiswa-nya agar bisa mengambil Tugas Akhir (baca: skripsi) ialah harus menjalani yang namanya Kerja Praktek atau biasa di singkat KP.

FYI aja, Kerja Praktek itu sama aja dengan magang.

Di perkuliahan sendiri, kata magang udah jarang lagi di dengungkan. Namun, biasanya di tiap-tiap fakultas sudah punya istilahnya tersendiri untuk mengganti kata magang. Contohnya di fakultas keguruan (FKIP). Mereka biasa menyebut magang dengan kata PPL. Ya, emang cuma beda tulisan sama penyebutannya doang sih, tapi kalo soal maksud dan tujuan, tentu saja tetap sama.

Ngomongin soal KP, gue lagi galau nih dibuatnya. Pasalnya, sampai detik ini pun, gue belom juga dapet konfirmasi dan kejelasan soal bisa atau nggak bisa-nya gue KP di tempat yang telah gue ajukan sekarang ini. Galau, cemas? Pastinya bro!. Karena waktu pelaksanaan untuk KP-nya sendiri sudah makin mepet banget. Hah... *tarik nafas dalam-dalam*

Jadwal KP di jurusan gue, ini sudah ditetapkan oleh pihak jurusan kampus. Sejak dari angkatan pertama sampai sekarang, KP di jurusan gue, biasanya harus di jalani pada saat masa liburan semester genap (artinya akhir bulan Mei sampe Juni ini, gue sudah bisa mulai KP). Hal ini dikarenakan, pada liburan semester genap (2,4,6) itu waktu liburannya selalu panjang dan waktu untuk KP minimal 1 bulan lamanya. Jadi kalo seandainya KP gue harus tertunda di masa liburan ini, maka gue terpaksa melaksanakan KP di tahun depan (Semester 7) tapi dengan konsekuensi yaitu berbagi waktu. Artinya gue KP, gue juga tetep kuliah. Mampus dah gue kalo gitu, mana bisa fokus belajarnya. Hominah! (╥_╥)

Oh ya, pelaksanaan KP sendiri bisa dengan perseorangan atau tim.

Pada awalnya, gue termasuk mahasiswa yang nyantai banget untuk ngurusin KP ini. Di saat orang sibuk nyari tempat KP, gue malah bisa-bisanya duduk manis, ngongkang-ngongkan. Karena kebetulan saat itu, gue sudah dapet channel tempat KP dari kakak tingkat gue, namanya Dwi.

Semua berawal dari percakapan unyu.

"Dek, nanti kalo kamu mau KP, di tempat kakak dulu aja. Enak lho di sana"

"Dimana itu kak?"

"Di planet Namek. Tempat Pikolo lahir..."

"Ya, elaaa... yang serius dong kakak"

"Hehe. Iya, iya sorry. Habisnya muka lu tegang banget dek"

"Udah ah, ini aku lagi pusing kak. Jangan dibecandain kayak gitu?!. Jadi, sebenarnya ini mau bantu apa nggak sih?"

"Walah... Ngambekkan ya nih orang. Sabar dek.."

"Ya, habisnya kakak gitu sih"

"KP-nya itu di Bandung"

"Oh.. Bandung ya. Itu di planet Namek yang sebelah mananya kak?"

"...."

"Huh! Jadi mau nggak nih KP di tempatnya kakak dulu?"

"Ciyeee... Ngambekkan pula nih. Cuit... cuit"

"Udah ya! Ini serius dek. Jadi, mau nggak nih KP di tempat kakak dulu?!!"

"Mau... mbak... MAU BANGET. Tapi emang bisa?"

"Ya, bisa dong. Nanti kakak bantu deh soal ngurusnya-ngurusnya"

"Wah, beneran ya?. Oke, oke... makasih banyak ya kakak ganteng!"

"Woi! KAKAK NIH CEWEK DEK?!!"

"Hehe. Iya, iya sorry. Habisnya muka lu tegang banget kak"

"..."

Singkat cerita, akhirnya gue udah dapet (bakal-calon) tempat KP untuk gue saat itu, lokasinya di Bandung. Nama tempatnya Icreativelabs (ICL), sebuah software and web developer (untuk lebih jelasnya, cari aja di google, ada kok). Dan waktu itu masih pertengahan bulan Februari lho. Melihat waktu yang masih bulan ke-2 ini, gue optimis banget menatap KP. Yeah!!

Di waktu yang bersamaan, gue juga udah membicarakan masalah KP ini sama ibu gue, bahwa nanti gue berencana mau KP di Bandung. Ibu gue agak "iya-enggak-iya" gitu. Dan kalo pun ini jadi, maka bisa dipastikan ini adalah momen pertama kalinya gue sendirian ke luar kota demi menuntut ilmu. Waw! Emejing!!!

Demi melancarkan urusan Kerja Praktek ini (atas saran Kak Dwi juga), hal pertama yang gue lakukan adalah mencoba menanyakan "bisa apa nggak bisa-nya gue KP di tempat itu" kalo anak gaul zaman sekarang sih bilangnya "meminta kepastian". Hal ini gue lakukan melalui e-mail.

3 hari telah berlalu setelah gue kirim e-mail ke pihak ICL. Sampai tiba hari ke-7 (fix satu minggu) telah berlalu, gue masih setia menunggu. Namun tetap saja nggak ada tanggepan dari pihak ICL. Saat itu pula, aroma-aroma terapi PHP mulai terhendus oleh gue.

"Kayaknya gue di PHP-in ini..."

Nggak mau suudzon, gue coba untuk menanyakan kembali soal ini ke Kak Dwi.

"Kak, kok belom juga ada tanggepan ya dari ICL-nya?"

"Udah ngirim e-mail kan?

"Iya, sudah kak..."

"Oke, nanti kakak coba hubungi mereka deh. Sabar ya"

"Thanks kak.."

"Oh ya, biar aman, adek simpen juga deh nomor ICL-nya. Jadi, kalo nanti masih nggak ada kabar. Langsung telpon aja mereka. Oke?"

"Siap! Komandan.."

Kak Dwi saat itu lagi dalam masa-masa kritis sebagai mahasiswa yaitu LAGI NYUSUN SKRIPSI. Jadi, sebenarnya gue agak "nggak" enak gitu setiap kali nanya atau pun minta tolong soal KP ini, takutnya ganggu waktu dia gitu. (Contoh adek tingkat yang baik hati).

Pernah sewaktu ada momen nyantai gitu, gue ketemu Kak Dwi di kampus. Kebetulan dia lagi nunggu dosbing (dosen pembimbing)-nya. Berbagi ceritalah dia soal KP di sana ke gue. Dia cerita banyak ke gue.

"Enak lho waktu kakak KP di sana. Bener-bener welcome deh orang-orangnya"

"Kakak di ajarin betul soal programming. Kakak juga dapet judul Tugas Akhir (TA) aja dari mereka. Asik benerlah pokoknya"

Gue tersenyum kegirangan mendengar cerita demi cerita yang di ucapkan oleh Kak Dwi. Gue bener-bener terbuai dengan bayangan kenikmatan Kerja Praktek (KP) disana. Dari situ juga, gue tahu bahwasanya mahasiswa yang sedang ngurus skripsi kalo di ajak cerita, enak bener ya ternyata. Unek-uneknya keluar semua.

Namun, ada suatu cerita yang membuat gue terpaksa nelen ludah, sambil mikir keras kayak lagi ngeden batu karang. Kak Dwi bilang seperti ini...

"Kebetulan waktu itu cuma kakak sendirian dek, anak cewek yang KP di sana. Nah, mungkin karena faktor cewek ini kali ya. Jadinya mereka baik banget. Hehehe"

Ketika mendengar itu, gue mendadak langsung jadi berpikir panjang.

"OH TUHAN! Apakah benar cuma gara-gara jenis kelamin. Makanya ICL agak berat hati untuk menerima permintaan gue untuk KP disana?"

Dalam waktu 3 hari 3 malam, gue memikirkan terus apa yang diceritakan oleh Kak Dwi ke gue waktu itu. Tidur gue nggak nyenyak, makan gue nggak kenyang, pipis gue berantakan. Hari-hari gue menggalaukan.

Nggak tahan dengan situasi yang seperti ini. Tepat di awal bulan Maret, gue coba untuk nelpon langsung pihak ICL-nya. Biar lebih greget gitu. Gue nelponnya di kampus.

"Tut... tut...tut… Assalamualaikum..."

“Nomor yang ada tuju tidak dapat di hubungi. Mohon periksa kembali nomor tujuan anda”

Saking gugupnya, mencet nomor aja, gue bisa salah-salah.

"Tut... tut...tut… Assalamualaikum..."

"Walaikumsalam..."

"Maaf pak menganggu waktunya. Ini saya, Angga Zulika Ramadhani. Mahasiwa Universitas Sriwijaya..."

"Oh, kamu... Iya, iya.. yang adik tingkatnya Dwi itu kan?"

"Bener pak..." (gue tersenyum lebar)

"Soal e-mail kamu waktu itu... Sudah kami baca. Tapi masih kurang lengkap nih, tolong kirim CV kamu ya"

"Oh iya, Pak. Nanti saya kirim..."

"Oke, kita tunggu ya"

Setelah nelpon itu, gue loncat kegirangan. Aroma PHP mendadak berubah menjadi aroma keringat menyengat. Iya, waktu itu gue nelponnya di tengah jalan. Panas coy!

Setiba dirumah, gue buru-buru langsung kirim CV gue ke ICL lewat e-mail. Dalam waktu yang bersamaan, gue ngabarin hal ini ke Kak Dwi lewat sms.

Hari-hari gue saat itu langsung berubah. Dari yang tadinya pesimis kini menjadi optimis. Dalam hati, gue seakan bersorak. (っ˘з˘)っ

"Yeaaahh... Gue jadi kerja praktek di Bandung!!"

1 hari berlalu, 3 hari berlalu, 1 minggu berlalu. Tampak suasana optimis gue mulai luntur lagi. Belajar dari pengalaman, gue mencoba untuk BERSABAR. Gue tambahin waktu untuk menunggunya. Total sudah 3 minggu, waktu telah berlalu, tapi masih saja tidak ada balesan e-mail dari ICL.

Lama menunggu, gue makin pesimis. Gue memutuskan untuk nyerah saja. Gue coba nelpon Kak Dwi.

"Kak, sudah 2 minggu nggak ada kabar dari ICL. Padahal udah di kirim CV-nya"

"Sabar dek, emang agak lama... Berdoa terus ya"

"Tapi ini udah mau akhir bulan Maret lho, Kak? Udah lama banget?!!"

"Hmm.. sebenarnya Kakak juga udah sering sms ke mereka, tapi nggak tahu juga, di tanggepin mereka atau nggak"

"Oke deh kak. Makasih banyak atas bantuannya. Kayaknya, aku nyerah deh..."

"Tapi dek..."

"Tut... tut... tut.. tut!" (tidak terdengar lagi suara telpon dari Kak Dwi)

Waktu itu gue pikir Kak Dwi tega banget mutusin telpon dari gue, tapi setelah gue cari tahu... cari tahu, ternyata pulsa gue sudah habis. JLEB!!

Perjuangan gue selama hampir 2 bulan untuk ngurus KP ini pun, gue selesaikan dalam waktu 2 jam saja. Yah, gue nyerah, gue bosen menunggu "meminta kepastian" bisa atau tidak bisa-nya gue KP di sana.

Gue nyesel banget, waktu selama 2 bulan itu, gue habiskan cuma untuk sekedar "meminta kepastian" satu perusahaan saja. KENAPA NGGAK GUE NYARI TEMPAT KP YANG LAIN JUGA GITU. ASTAGA... BEGO BANGET GUE!!!

Dari kegagalan ini, gue belajar banyak bahwa faktor jenis kelamin juga menentukan kelancaran suatu urusan.

Well, pasca kegagalan itu, gue langsung ngajuin KP lagi di tempat baru, di perusahaan baru. Bukan di Bandung, tapi di kota gue sendiri, Palembang. Berbeda dengan KP yang pertama, kali ini gue ngurusnya dengan tim. Gue ketemu Zulfatra dan Uda (temen sekelas gue), yang sama-sama senasib kayak gue.

Oke, inilah cerita Kerja Praktek Bikin Galau #Part1 dari gue. Masih ada part-part lain yang kudu kalian baca.

Buat temen-temen mahasiswa yang lagi ngurus KP di seluruh Indonesia, semangat ya kakak! Hati-hati di PHP-in kayak gue.

Buat ICL terima kasih banyak. Asulole!!

Pesan moral :

PHP ada dimana-mana. Waspadalah... Waspadalah!

Update!
Yuk baca cerita lanjutannya di sini.

Tweet

Subscribe to receive free email updates: