Anak Rantau Manja

Sejak dari SMP dulu (sampai sekarang masih tetep sama), gue suka di panggil ‘anak mami’ oleh temen-temen di sekolah. Katanya gue ini hidup terlalu gampang, terlalu manja. Kesannya selalu bergantung dengan orang tua. Pergi pulang sekolah, anter-jemput orang tua. Mau jajan, udah bawa bekal dari rumah. Sampai style berpakaian sekolah pun ngikutin ala orang tua. Ya, gue sekolah pake daster + kopiah sama sarung. Orang tua abis.

Jadi, jangan heran sewaktu gue masih SMP dulu, gue sudah terbiasa untuk menjadi bahan ‘cie-an’ oleh temen-temen gue di sekolah, termasuk gebetan gue saat itu. Murni, Ibu kantin, 40 tahun. Bayangin, ibu-ibu usia segitu ngomongin ‘cie’. Soal imut, beh... cherrybelle mah lewat. Pokoknya kalo Bu Murni sudah ngomongin ‘cie’, imutnya itu udah kayak boneka anabelle habis di rukiah. Imut abis.

Masa-masa SMP gue yang super-unyu, makin bertambah unyu manakala ada gelar ‘anak mami’ yang disematkan oleh temen-temen kepada gue.

Sebenarnya sikap gue antara suka dan tidak suka dalam menerima julukan itu. Tapi gue nggak mau mikir jelek, gue selalu berusaha untuk ambil positifnya aja. Setidaknya dengan adanya hal semacam itu, gue jadi punya kenangan tersendiri di masa SMP dulu.

Anak Rantau Manjau

Seiring waktu berjalan, lambat tapi pasti, istilah ‘anak mami’ pun mulai memudar dalam diri gue. Sejak masa SMA dan kuliah (sampai sekarang) sudah jarang bahkan nggak pernah lagi, gue mendengar ada orang yang manggil gue dengan sebutan ‘anak mami’. Kalo pun ada, pasti orang itu mikir yang jelek-jelek tentang gue. Dia mengira gue ini simpenan tante-tante kurang belaian A.K.A tante girang. Ya, nggak di pungkirin lagi, makin beda zaman, makin beda juga cara orang mengartikan istilah.


Gara-gara sudah terbiasa dengan orang tua, gue jadi parno sendiri kalo seandainya suatu saat nanti gue berpisah dengan orang tua, maksudnya hidup sendiri gitu. Bisa mandiri (makan mandi sendiri) kah? atau malah tetep merengek, nangis guling-guling di jalanan minta tolong orang tua? Ya, ini masih menjadi tanda tanya besar di pantat gue.

Saat kuliah, keinginan untuk belajar ‘hidup mandiri’ itu makin menggelora tinggi dalam lubuk sanubari gue. Tapi sayang, nasib berkata lain. Gue masih diharuskan untuk PP (Pulang Pergi) rumah dan kampus, karena gue kuliah masih di kota sendiri. Alhasil, gue pun masih harus dan harus hidup bergantung sama orang tua. Memang gue anak mami abis.

FYI, sekilas kalo orang melihat gue, mungkin emang nggak ada tampang manja-nya sedikit pun. Tapi kalo udah tahu lebih dalam, gue ini sebenarnya tidak lebih dari bocah umuran kelas 7 SD. (Emang ada kelas 7 SD?)

Kadang gue salut sama temen-temen kampus gue yang hidup merantau. Jangankan temen kuliah, waktu SMA aja gue udah punya temen yang hidup merantau. Hebat deh untuk mereka semua. Apa-apa dikerjain serba sendiri. Nyuci, makan, semua dilakuin sendiri. Alhasil, kebanyakan dari mereka soal asmara pun berstatuskan: jomblo alias sendiri. Hal ini dikarenakan sudah terbiasa hidup dengan kesendirian. Ternyata faktor hidup rantau bisa berbanding lurus juga dengan soal asmara. Teori baru. HAHAHAHA (Ketawa setan lagi magang).

....

Keinginan untuk hidup mandiri terus mengalir dalam pikiran gue. Ya, gue nggak mau aja semasa hidup selalu bergantung dengan orang tua. Terkadang gue suka malu sendiri sama mereka yang bisa hidup mandiri di usia sekarang (merantau). Dalam diri gue suka ngomong “Kapan ya gue bisa merantau kayak mereka?”. Dan alhamdulillah akhirnya keinginan itu muncul juga di tahun 2014 ini.

Sabtu, 14 Juni 2014 adalah momen pertama kalinya gue pergi sendirian ke luar kota. Gue ke Muara Enim, demi kerja praktek (magang) di PTBA (perusahaan batubara). Dan itu beneran lho, pengalaman pertama gue pergi sendirian keluar kota. (sengaja di ulang, biar kesannya dramatis).

Biar nyambung, baca aja rentetan ceritanya di sini.

Dengan adanya kepastian kerja praktek ini, secara tidak langsung, gue nantinya akan jadi anak rantau. Dan karena ini adalah kali pertama gue merantau, ya bisa kalian bayangkan sendiri betapa ribetnya gue bawa barang. Satu yang pasti gue bawa banyak celana dalam. Hehe.

Emang sih ini kedengarannya agak norak, agak cupu tapi nggak apalah. Toh ini juga pengalaman gue sendiri :p

Keberangkatan gue ke Muara Enim di temani oleh temen sekelas gue yang juga akan KP di sana, namanya Uda. Buat yang belom tahu, Uda ini perawakannya mirip binatang endimik di Kenya yaitu Kuda Osteoporosis.

Hari itu, tepat jam 10 pagi, kami pergi naik travel. Gue sama Uda ke Muara Enim itu bermaksud ke rumah-nya Fatra dulu, temen satu tim kami juga. Jadi, nanti saat KP berlangsung, kami ini akan jadi satu tim yang isinya tiga orang. Gue, cowok ganteng. Fatra, cowok cool. Uda, Kuda Osteoporosis.

Ternyata lama perjalanan dari Palembang ke Muara Enim menyita waktu yang cukup lama yaitu 6 jam. Hal ini berimbas cantik untuk pantat gue. Karena seringannya duduk, membuat suatu pemandangan baru muncul di tubuh gue yaitu pantat gue jadi six-pack. (Emang cuma dada aja yang bisa kotak-kotak?)

Perjalanan kemarin itu terbilang santai. Namun, faktor cuaca yang kurang bersahabat di tambah banyaknya anak SMP (baca: cabe-cabean) yang konvoi bermotor merayakan kelulusan-nya. Perjalanan pun menjadi agak menegangkan. Iya, perjalanan kami menegangkan.  *terdengar backsound uji nyali*

Sebenarnya nggak 6 jam penuh sih kami habiskan di dalam mobil. Ada jedanya, kurang lebih 1 jam gitu untuk makan atau sholat dzuhur. Jadi, dipertengahan jalan kami sempat mampir dulu ke salah satu RM (Rumah Manja Makan), namanya Tahu Sumedang. Eh ralat... ralat. Bukan kami tapi hanya beberapa orang saja. Ya, gue sama Uda nggak makan siang tapi cuma numpang sholat dan pipis. Biasalah mahasiswa.

Rumah Makan Tahu Sumedang
Rumah Makan Tahu Sumedang

Itu nama rumah makan-nya aja yang tahu sumedang, namun dari segi menu makanan, ada banyak pilihan. Ada ayam goreng rasa tahu sumedang, ikan goreng rasa tahu sumedang, tahu sumedang rasa tahu sumedang. Lah? *kemudian pembaca bingung*

Habis dari makan, sekitar jam 2-an siang, kami melanjutkan perjalanan. Entah karena kekenyangan atau lupa bayar pas selesai makan. Ini sopir kami jadi ngantuk berat. Begonya lagi dia nyadar dan dia ngomong ke kami.

"Aduh, kenapa saya jadi ngantuk gini ya?" Celoteh supir lagi nyetir sambil nguap.

Dengan lantang gue nyahut omongan bapak itu. "Lah, Pak! Jangan ngantuk dong. Nasib kami sekarang ini ada di tangan bapak. Kalo bapak ngantuk, keselamatan kami jadi gimana? Bisa-bisa nanti kecelakaan tahu!?" Gue nyahutnya dalam hati.

Dengan mata yang merem-melek, mobil tetap melaju dengan pede. Lalu kami yang di dalam mobil cuma bisa pucat basi, dzikir berjamaah, dan Uda kami jadiin sebagai biji tasbih.

DAAAANGGG!!! KITA SEMUA CEMAS!!!!!
IBUUUU!!! TOLOOOOONGG!!!

Supir Travel Gaul
Supir Travel Kelewat Gaul

Sepanjang jalan gue cuma bisa berdoa, sambil ngingetin muka supir yang matanya sedari tadi merem-melek kayak angsa lagi horny. Siapa tahu kalo seandainya nanti kami nabrak abang becak, abang tukang sayur, atau abang-abang lainnya. Setidaknya gue bisa jadi saksi. Bijak sekali ya gue.

Selama melanjutkan perjalanan, gue dan beberapa penumpang lainnya silih berganti ngajakin supir ngobrol. Hitung-hitung biar matanya tetep melek dan kami bisa selamat sampai tujuan. Di antara penumpang yang lain, kalian pasti tahu siapa penumpang yang banyak dosa. Ya, dia tidak lain dan tidak bukan adalah Uda. Orang sibuk ngajakin ngobrol, dia malah molor tidur. DASAR KUDA OSTEOPOROSIS DARI KENYA!!!!

Kuda Osteoporosis
Kuda Osteoporosis dari Kenya

Makin mau sampai di tujuan, perjalanan gue makin menegangkan. Apalagi di tengah-tengah perjalanan tiba-tiba saja turun hujan lebat. Asli saat itu serem banget udah kayak dateng ke rumah mantan. Tapi untunglah, walaupun hujan lebat menyerbu, namun pada akhirnya kami sampai juga di Muara Enim. Saat itu waktu sudah menunjukkan jam 4 sore.

Permasalahan baru muncul. Gue nggak tahu dimana alamat pasti rumah Fatra. Gue cuma nyimpen aja alamatnya di handphone.

"Dek, ini alamatnya dimana ya?" Tanya pak supir masih sambil nguap.

Dengan muka polos, gue cuma bisa jawab seadanya. "Simpang Pelawaran sebelum GOR Muara Enim. Tahu kan pak?"

Ngeliat dari muka supir yang bikin nafsu makan jadi hilang 3x puasa 3x ujian nasional, gue yakin bapak ini tahu alamat yang gue sebutin tadi.

"Wah, itu dimana ya alamatnya?" Tanpa dosanya dia ngomong kayak gitu.

GUBRAAKKK!! Gue langsung terdiam seribu bahasa. Sambil terdiam gue selingi dengan neguk ludah. "Ya Tuhan.. supir ini membuat aku tersesat! Ibu tolong aku!!" Jerit gue dalam hati.

Saat itu gue panik-sepaniknya. Tapi hal yang nggak disangka-sangka datang. Uda si Kuda Osteoporosis dari Kenya dengan santainya ngomong, "Pak, tunggu bentar ya. Kami telpon temen kami dulu". Gue langsung cengo panjang. “Nggak nyangka gue, Uda bisa juga ngeluarin omongan se-brilian itu. Emang kuda ajaib!”.

Dari hasil telponan itu, kami akhirnya maju lagi ke arah GOR Muara Enim. Lalu stop di tempat paling netral sejagad raya. Indomaret. Di situlah kami nunggu Fatra. Di iringi hujan lebat, disertai angin kencang. Gue dan Uda nunggu di Indomaret sampai akhirnya Fatra jemput dengan jalan kaki dan payung sebagai temannya.

Sekedar informasi, rumah Fatra itu agak jauh lagi (200 Meter). Jadi kami mesti masuk lorong lagi yang berada di sebelah Indomaret. Sambil basah-basahan unyu, kami tetap menerobos hujan dengan payung. Sesekali berteduh di pinggir jalan dan tempat teduh terakhir yaitu masjid deket rumah Fatra. Hah… so sweet juga ya endingnya. Tapi kalo di pikir-pikir lagi, agak enek juga ngebayangin tiga ‘batangan’ nerobos hujan pake payung sambil bawa banyak barang. Uhm..

Barang Perlu Backpackeran
Barang bawaan gue udah kayak mau pergi haji selama 2 tahun

Pesan moral:
Karena hidup itu indah maka sikapilah dengan indah pula.

Subscribe to receive free email updates:

41 Responses to "Anak Rantau Manja"

  1. Hahahaha... :D
    Jadi inget awal mula gue ke bandung buat kuliah. Bawaannya juga gak kalah banyak. :D

    BalasHapus
  2. Anjis iya gue juga pernah tuh disupirin sama orang yang lagi ngantuk. Matanya udah merah dan nguap-nguap. Serem dan was-was banget gue waktu itu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jangan lagi deh mau di supirin sm supir yg ngantuk. Kapok-kapok.

      Hapus
  3. Wih uda jadi anak rantau ya :p terus KP di PTBA lagi.. asik bingit kak :D coba pas nyampe tanya tiyak, tiyak tau simpang pelawaran itu dimana haha.. sukses KPnya kak, kapan2 maen ke rumah tiyak :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya nih udah jadi anak rantau haha.

      Emangn rumah tiyak dimananya?

      Bisa nih jd tour guide :)

      Hapus
  4. itu kenapa si uda tidur? dia jodoh deh kayak nya sama gua, gua sendiri kalo dalam perjalanan suka tidur, tapi kalo pemandangan nya cantik gua pasti ga akan tidur, udah gitu aja hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. suka tidur juga? Wah jangan-jangan sodaraan sm Uda :|

      Hapus
  5. Haha.. perjalannya yang serasa menegangkan jadi unyu banget bro... karena ada Uda si Kuda Osteoporosis dari Kenya dengan ide brilian di ending cerita.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebenarnya nggak brilian bgt. Tapi karena yg ngomong Uda si Kuda Osteoporosis jd kelihatan brilian. Hoho

      Hapus
  6. merasa de javu liat separoh wajah tukang supirnya :3..weh bg angga uda jadi anak rantau..
    gue juga bentar lagi nyusul nih bg jd bocah rantau ...btw kuning2 di header blognya tampak semakin legit.. :'D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dejavu? Jangan-jangan itu bokap lom Wheheh.

      Bocah rantau ya? Hmm... semoga sukses!! :)

      Hapus
  7. Gokill! Dtunggu certa rantauannya lagi bang. Duh, kepengen ngerasain juga ><

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya tungguin aja. Nanti bakalan ada update-nya.

      Semoga nanti lo bisa. merantau. Aamin.

      Hapus
  8. gue jadi inget tgl 9 kemaren pas gue daftar kuliah di malang bamg, asli di tanyaan gitunjuga sama supir taxi bandaranya, gue malah jawab setengah aha, soalnya ibu kost tempat gue boking ngasih alamat kurang jelas, sial...
    kita kayaknya samaan nih bang lagi merantau cuman bedanya lo be 3 dan salah satunya kuda. kalo gue b2 aja dan kami b2 ganteng, insyaallah. semoga merantau kita membawa berkah..,,, eaaakkk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga lolos sbmptn-nya ya san.

      Iya lo berdua ganteng... tapi homo. Nyahaha

      Hapus
  9. selamat menikmati KP didaerah Tanjung Enim tercinta kak ;)

    BalasHapus
  10. kemanjaaaan ituuu jangaanlaaah cepaat berlaaaaluuu

    BalasHapus
  11. Selamat menjadi anak kost2an sob dan selamat menikmati kerasnya hidup HAHA *ketawa tuyul magang*

    BalasHapus
  12. Itu Kuda Osteoporosis.. =))

    BalasHapus
  13. Aih mak, jadi pengen ngerantau. Cepat2 kuliah dong gue, kali aja bisa kuliah di tempat orang. :')

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jangan buru-buru deh. Nikmatin dulu aja masa sekolahnya Whahaha :)

      Hapus
  14. Kenapa gak sekalian boneka Chucky yang di rukiah? :D

    follow balik blog gue dong. *ngemis. :P

    BalasHapus
    Balasan
    1. jangan ah... annabelle aja. Chucky cukup untuk nakut-nakutin aja :)

      Oke bro...

      Hapus
  15. Hahah ini di kampus gue juga lagi ada angkatan baru yang baru dateng. Rusuh-rusuh juga bawaannya.
    Btw, itu lo serius pas SMP sekolah pake sarung?
    Aaaakkk gue baru main ke sini lagi dan template-nya lucu. \:D/

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya di seriusin-nya...
      syukurlah kalo lucu.

      jangan sombong ya, sering-sering mampir kemari :p

      Hapus
  16. wah jujuuukk keren blognya sekarang. lebih "dewasa" #halah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah kalo gitu wi, haha.
      Thanks yooow :))

      Hapus
  17. kasian bang Uda Kuda Osteoporosis dari Kenya dianiaya mulu :(
    kemarin-kemarin dikurung di WC sekarang di foto pas keadaan wajahnya lagi eksotis gitu :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo nggak dianiaya dia bakal ayan, katanya...
      jadi sudah kayak menjadi suatu kewajiban gitu. Hehe :p

      Hapus
  18. gak beda jauh sama gua yg KP di Bandung. tetep berjuang broh.

    BalasHapus
  19. di mana-mana yang namanya KP pasti berjuang yes. semoga selamat deh kita sampe akhir KP :')

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, nih butuh perjuangan banget.
      Aamin. Sukses ya :'D

      Hapus
  20. Hallo Bosqueee... ^^

    Bingung Cari Situs Judi Online Yang Mudah Menang Nya? Banyak Yang PHP?

    Jangan Pusing Bos KARTUVIPQQ Ingin Mengajak Anda Bergabung Di Situs Judi Online Terpercaya Bos ^^

    KARTUVIPQQ | Salah Satu Situs Yang Sudah Terbukti Kemenangannya Bos Banyak Juga Yang Melakukan WD Besar Di KARTUVIPQQ

    Ingin Seperti Member" Kami Bos? Yuk Buruan Gabung Di KARTUVIPQQ ^_^

    CARA MUDAH UNTUK BERGABUNG DI KARTUVIPQQ :
    * DAFTAR
    * DEPOSIT
    * BERMAIN
    * MENANG
    * WITHDRAW

    Dapatkan Fasilitas Termewah Di KARTUVIPQQ :
    * Min Deposit (15RIBU) & Withdraw Terjangkau (20RIBU)
    * Proses Deposit & Withdraw TERCEPAT, TERMUDAH & TERPERCAYA PASTI nya
    * Di Layani CS Cantik & Ramah NON STOP! ( 24JAM )
    * Sistem Fairplay 100% ( NO ROBOT)
    * Tingkat Persentase Kemenangan Yang Besar
    * Kartu Anda Akan Lebih Bagus

    KARTUVIPQQ Juga Menyediakan BONUS SPECIAL :
    * BONUS ROLLINGAN TERBESAR 0.5%
    * BONUS REFFERAL SEUMUR HIDUP 20%

    Dengan 1 User ID Anda Bisa Menikmati 9 GAMES Dari KARTUVIPQQ :
    *ADU Q
    *POKER
    *DOMINO
    *CAPSA SUSUN
    *BANDAR Q
    *BANDAR POKER
    *BANDAR SAKONG
    *BANDAR 66
    *PERANG BACCARAT

    DI SUPPORT SEMUA BANK INDONESIA :
    * BCA
    * BRI
    * BNI
    * MANDIRI
    * DANAMON
    * DAN BANK LAINNYA

    Buruan Gabung Sekarang Juga Bersama Kami, Dan Dapatkan Kemenangan Yang Berlimpah Di KARTUVIPQQ

    CONTACT PERSON:
    LINE : kartuvipqq
    WHATSAPP : +85510791654
    Wechat : kartuvipqq

    BalasHapus

Terima kasih sudah mau mampir dan juga membaca postingan di blog ini. Daripada jadi silent reader, mending langsung beri komentar aja. Tenang, nggak perlu promosi link kok, nanti bakalan dapet feedbacknya sendiri, percaya deh.

Satu komentar akan membuat yang punya blog makin bergairah ngeblog lho
\(‾▿‾\)\(´▽`)/ (/‾▿‾)/

"Berkomentarlah sepuasnya, sebelum berkomentar dilarang" ~@sikonyols