Jelajah Raso Jajanan Khas Kota Palembang
Di dua postingan sebelumnya, gue
sudah menyuguhkan dengan kuliner-kuliner yang cukup berat. Nah, untuk kali ini,
gue kembali mau share tentang kuliner khas kota Palembang, hanya saja ini lebih
ke yang ringan-ringan yaitu jajanan khas kota Palembang. Weh, sedep!
Jajan adalah aktivitas unyu buat
ngabisin duit. Biasanya untuk membeli makanan-makanan ringan gitu. Setuju?
Iya-in aja ya biar harga dollar terhadap rupiah jadi turun! :p
Selain makan, gue juga emang doyan
jajan, terutama jajan makanan. #YaElaJu #UjungujungnyaTetepMakan. Ngga tahu ya,
ini tuh udah kayak menjadi sebuah kebiasaan dalam diri gue. Misalnya ngeliat
makanan ini, pasti pengennya dicicipin. Makanya gue agak susah kalo ngeliat
cabe-cabean dipinggir jalan, bawaannya pengen dicicipin juga. Eh…
Gue yakin betul, setiap daerah di
Indonesia pasti punya jajanan-jajanan khas dari daerahnya masing-masing. Dan
inilah yang menjadi salah satu impian gue suatu saat. Pengen bisa mencicipin
semua makanan dari seluruh Indonesia. Ya, semua lho. Hahaha! :)
Baiklah, gak usah berlama-lama
lagi. Berikut adalah jajanan-jajanan khas dari Kota Palembang. Cekidot!
1. Kemplang
Jajanan pertama yang mau gue
bahas adalah kemplang. Yup, ini adalah salah satu jajanan laris manis di kota gue,
Palembang. Jajanan yang enak banget buat disantap diwaktu-waktu santai.
Kemplang ini sudah ada, mungkin
diseluruh Indonesia. Kalo di Pulau Jawa, makanan seperti ini lebih dikenal
“kerupuk”. Di daerah Sumatera Selatan sendiri, kemplang disajikan dalam bentuk
yang berbeda-beda.
Coba lihat gambar ini..
Kemplang, Ajib!
Ini adalah jajanan kemplang yang
sebenarnya. Dibuat dari bahan daging ikan dan tepung tapioka. Cara membuatnya juga
sangat sederhana, daging ikan yang suda digiling/dihaluskan dicampur dengan
sedikit demi sedikit tepung tapioka dan beberapa bumbu lainnya hingga adonan
pas serta siap untuk dibentuk lenjeran. Kemudian lenjeran tersebut di rebus
hingga matang dan menjadi kelesan (baca: Pempek). Tiriskan hingga benar-benar
kering dan potong tipis-tipis kedalam bentuk bulat. Setelah itu, potongan tadi,
biasanya dijemur di terik matahari selama 1-2 hari jika cuaca mendukung.
Kalo sudah selesai proses
menjemur kemplang tadi, jadilah kemplang mentah. Agar bisa disantap, kemplang
mentah tadi dapat digoreng ataupun dipanggang. Kalo tradisonalnya sih dipanggang.
Beh, mantap!
Industri usaha pembuatan kemplang
masih tergolong dalam industri rumah tangga dimana sebagian besar diusahakan
oleh kaum ibu-ibu rumah tangga. Tapi, lumayanlah bantu keuangan, ya nggak?
Well, seiring berjalannya waktu, kemplang makin hari makin berkembang.
Untuk kemplang yang tradisonal harganya lebih murah ketimbang kemplang yang
sudah sudah dikemas dalam bentuk yang elegan. Dan perlu diketahui, kemplang bisa
menjadi makanan selingan ataupun dapat juga sebagai lauk pauk.
2. Gandus
Jajanan berikutnya adalah salah
satu kue tradisional khas Palembang. Kue ini berbahan dasar tepung beras yang diberi taburan ebi, seledri, cabe merah
dan bawang goreng di atasnya.
Menurut gue pribadi, kue gandus
masih masuk kategori jajanan (menurut gue itu ya).
Gandus, Ajib!
Kue gandus nggak mengenal musim,
kapan saja bisa ada. Beda misalnya bolu maksubah, bolu kojo, kue delapan jam
(baca postingan sebelumnya), yang umumnya ada di hari raya lebaran dsb.
Soal harga, kue gandus nggak
mahal, harga rakyatlah pokoknya :)
3. Telok Ukan
Jajanan berikutnya yaitu telok
ukan. FYI, telok adalah bahasa Palembangnya untuk telur.
Telok ukan adalah telur yang isinya
sudah direkayasa dengan telur yang dicampur dengan santan kelapa, daun pandan
(diparut). Cangkang telur yang digunakan adalah telur bebek yang sudah
disiapkan jauh-jauh hari sebelum Agustusan.
Telok Ukan, Ajib!
Yap, telok ukan termasuk jajanan
musiman di kota Palembang. Jajanan ini sering muncul pada saat Agustusan saja.
Cara membuat makanan ini
terbilang unik. Setelah bahan seperti santan kelapa dan daun pandan diaduk
menjadi satu, lalu dimasukan ke dalam kulit telur sesuai ukurannya. Setelah itu,
dikukus beberapa saat kemudian telok ukan siap disantap.
Rasa dari makanan ini sama saja
dengan srikayo. Yang membedakan mungkin karena tampilannya saja.
4. Keroket
Selain kapal selam, roket juga
dimakan oleh orang Palembang. Serem ya! Hahaha.
Iya betul banget, di Palembang
ada makanan yang namanya “keroket”. Entah, dari mana asal-usul nama makanan
yang satu ini yang pasti cukup bikin masa kecil gue jadi kebingunan.
Keroket, Ajib!
“Keroket” ini sama aja dengan
makanan risol. Gue jamin, 100% sama banget. Cuma, konyolnya dari dulu orang
Palembang nyebutnya keroket. Hal inilah yang membuat gue nyaris berantem sama
temen gue waktu SMP dulu.
Jadi, ceritanya waktu SMP, gue
punya temen pindahan dari Jakarta. Nah, ada suatu momen kita menghadiri acara
ulang tahun gitu. Kan, berisik karena suara musik. Saat itu, gue coba minta
tolong sama dia buat ambilin makanan keroket.
“Bro, ambilin keroket ya, satu…”
“Hah, ke roket? Ngigau lo ya?!”
“Gue nggak lagi becanda nih.
Ambili satu gih...”
“Ke roket apaan sih? Gue nggak
punya roket? Adanya burung!”
“WOY! GUE NGGAK LAGI BECANDA!!”
“LAH???”
*kita terus aja kayak gitu sampai
Indomaret buka cabang di Jerman*
Keroket adalah makanan yang
berisi bermacam sayuran, yang kemudian dibalut dengan adonan tepung dan telur.
Adonan yang berisi sayuran tersebut kemudian digoreng hingga kecoklatan.
Pada umumnya keroket yang dijual,
hanya berisi sayuran (seperti wortel, buncis) dan bihun. Tapi dengan
berkembangnya inovasi dalam kuliner, kini banyak ditemui keroket dengan
berbagai macam isi, yaitu seperti macaroni, daging ayam,daging sapi, keju, dan
telur rebus.
Keroket biasa dihidangkan dalam
berbagai acara resmi, namun keroket dapat menjadi teman yang baik saat duduk
disore hari ditemani secangkir teh hangat.
Perlu dicatet, Keroket = Risol :)
5. Tempoyak
Satu lagi, jajanan yang unyu.
Tapi khusus jajanan yang satu ini, nggak asyik kalo dimakan langsung, enaknya
dicampur dulu dengan nasi, sambel, dll.
Jajanan yang gue maksud adalah
tempoyak.
Tempoyak, Ajib!
Tempoyak adalah masakan yang
berasal dari buah durian yang difermentasi. Tempoyak merupakan makanan yang
biasanya dikonsumsi sebagai lauk saat menyantap nasi. Tempoyak juga dapat
dimakan langsung, namun hal ini jarang sekali dilakukan karena banyak yang
tidak tahan dengan keasaman dan aroma dari tempoyak itu sendiri. Selain itu,
tempoyak dijadikan bumbu masakan, semisal sambel tempoyak.
Citarasa dari Tempoyak adalah
asam, karena terjadinya proses fermentasi pada daging buah durian yang menjadi
bahan bakunya. Tempoyak dikenal di Indonesia, terutama di Palembang, Lampung
dan Kalimantan. Selain itu, makanan ini juga terkenal di Malaysia. Keren banget
kan :)
…
Ngomongin makanan emang nggak ada
habisnya deh. Maunya nambah dan nambah terus. Well, mungkin sebagian dari kalian ada yang ketinggalan cerita soal
wisata kuliner Palembang versi gue. Biar, makin tahu dan makin ngiler, silahkan
baca ya:
Oke, sampai sejauh ini, makin pengen nggak
nyobain makanan khas kota Palembang? Haha :p
Aku wong Linggau, baru tahu kalau ado telok ukan. Jadi penasaran :v
BalasHapusAda dong telok ukan. Kudu cobain lu, bro :D
HapusASEEEKKKK!!! Entah kenapa gue seneng banget pas main kesini lagi dan disuguhin sama tulisan begini. Bang Angga sukses bikin kangen Palmebang maksimaaal. :'))
BalasHapusResolusinya sama tuh. Aku juga pengen nyicipin seluruh makanan di Indonesiaaa. Doyan makan nih!
Kamu harus nyobain risol/keroket buatan Fredeva bang Angga. Harus! Aku suka masak itu. \:D/
Eh, emang Deva ada keluarga di Palembang? :o
HapusHaha, kalo gitu... mari kita TOS!
Oke, kalo ketemu pasti aku cobain deh, Bol :p
gandus ama tempoyak itu favorit banget. O_o
BalasHapusternyata jajanan Palembang kurang lebih sama ya dengan di Pontianak. Apa jajanan di sini dikirim dari sana ya? xD
Wuih, cakep dah kalo gitu haha :p
HapusBelum pernah nyoba "telok ukan". Dimana beliny kaka ?
BalasHapuscobainlah enak lho..
Hapusbiasanya muncul pas agustusan doang.
Arah Mesjid Agung..
ooo, semacem "telok abang" kah hehehe
HapusKayaknya beda deh :)
Hapusngeliat gambar makanan tp ada watermark gambar tok**.. gagal fokus kak
BalasHapusVisioner sekali..
haha, jangan dibawa seriuslah ya :)
Hapuseheh
BalasHapussaya kok baru tahu soal telok ukan ya
yang saya tahu telok abang aja yang suka muncul di acara hajatan apalagi pas akikah
nah sekarang udah tahu kan sama telok ukan haha :)
Hapus