Serius Ini Raditya Dika Si Penulis Buku Kambing Jantan ?

Hai blogspot, apa kabar ?

Aku harap kabar kamu baik-baik saja.

Blogspot… 

Sorry ya, karena sudah beberapa hari ini, ehm maksud aku untuk 2 bulan belakangan ini, aku menelantarkan kamu begitu saja. Aku anggurin kamu, aku jerukin, bahkan aku nanasin…  ah, semoga kamu nggak marah sama aku :(

Blogspot…

Aku bukannya gak suka lagi untuk berlama-lama atau pun berduaan bersama kamu… tapi ada suatu hal yang mesti aku utamakan ketimbang kamu. Alhasil, terpaksa aku membataskan waktu untuk kita bersama.

Blogspot…

Aku harap kamu bisa menerima keadaan sulit sementara waktu ini.

L3lAk1 sEt1a Si 4naK M4mi

Afgan Syahreza

Itu tadi adalah sepenggal tulisan menjijikan, yang di bumbui rasa kangen sekaligus permintaan maaf dari gue kepada blog gue sendiri. Rencananya sih, tulisan ini akan gue kirim langsung kepada blogspot melalui perantara dukun santet. Doain aja ya semoga tulisannya nyampe sesuai tujuan.

Btw, sebagai seorang blogger, gue akui dalam 2 bulan belakangan ini, bukanlah masa produktif gue untuk nulis. Gue merasa sangat berat untuk ngeblog. Gue seakan melewatkan begitu saja momen-momen indah gue bersama blog gue sendiri, tsaaaah *kibas poni*

Dua bulan menghilang bukannya tanpa sebab. Ada suatu hal yang mesti gue utamakan di luar urusan blogging. Urusannya itu bukan ikutan audisi New AFI 2013 apalagi Indonesian Idol 2014, bukan ya. Pokoknya ada deh. Namun namanya kecintaan, setiap melakukan aktivitas di luar ngeblog, pasti ada aja suara-suara yang gak jelas, yang selalu menterror-terror gue untuk nulis.

“Nyol… nulis blog gih, nulis…”

Merinding? iya. Tapi dari situ gue bisa menerka, bahwa yang menterror gue itu adalah orang Jawa, habisnya halus.

Oh ya, apakah situasi yang seperti ini, bisa dikatakan cinta? au... ah gelap.

Dalam waktu 2 bulan, gue mengalami banyak peristiwa yang menurut gue masih dalam status mimpi. Pertama yaitu tentang kakak kandung gue yang akhirnya melepas masa-masa perjakanya alias menikah. Awalnya gue mengira ini hanyalah hoax semata. Namun berhubung ada fotonya (pic), nggak jadi hoax deh.

Tanda panah merah : tukang ngabisin makanan

Ini nyata broooo... INI NYATA !!! :’( *kemudian keselek pembalut mak erot*

Tentang pernikahan kakak gue ini, emang belom sempet gue posting di blog. Tapi untuk cerita awalnya sudah ada kok, bisa kalian baca di sini.

Kembali bicara tentang pernikahan kakak gue.

Bagi gue sendiri, ini adalah sungguh sebuah mimpi. Karena sejujurnya gue merasa belom saatnya kakak gue menikah, namun waktu emang nggak bisa membohongi. Gue mesti bersikap dewasa. Gue juga harus bisa menerima dan merelakan kakak gue untuk nikah. Karena pada dasarnya yang menikah itu emang bukan gue, tapi kakak gue.

PLAAAAK !!

Ngapain lo bela-belain goblok, kan yang nikah itu kakak lo ?

Ah… gue tonjok pake daging kurban, kolestrol  juga  lo Nyol !!!

Uhmm, betapa sedihnya gue sekarang, karena fix gue nggak bisa lagi deh bermanja-manjaan di hadapan kakak gue sendiri. Gue manja, maka otomatis gue bakal di omelin oleh istrinya. Kalo bicara tentang intensitas waktu bertemu. Pastinya gue bakal tambah sedih, karena waktu bertemu kami akan makin sangat sedikit, huh :(

Well, sebenarnya kekhawatiran ini sudah sempet gue sampaikan di postingan gue yang berjudul tradisi garuk badan beberapa bulan yang lalu. Yah selengkapanya, bisa kalian baca sendiri deh.

Pasca nikahnya kakak gue itu, gue mendapat sebuah gangguan kesedihan tingkat akut. Dari kesedihan itu jugalah, lama kelamaan memberikan suatu hal buruk yaitu gue mengalami masa-masa suram dalam menulis. Gue meyakini bahwa gue kembali terkena penyakit syndrome IDB, kalo kata para sesepuh penulis itu “writer’s block”, yah gue kena itu.

Dulu gue nganggepnya dua masalah ini adalah masalah sepele. Artinya gampanglah untuk gue atasi. Ternyata nggak. Makin lama nggak nulis, gue makin kebingungan mau ngapain untuk blog. Makin sering gue biarkan, malah semakin buruk jadinya, dan itu gue rasakan banget bro. Ini serius.

Dua bulan gue biarkan saja blog ini kelayaban di dunia maya. Terkadang sesekali gue sempetin buat posting blog, nggak lama dari itu, gue menghilang. Intinya gue jarang menulislah. Imbasnya buruk banget bro. Untuk blog sendiri, alexarank blog gue makin lama makin anjlok, dari yang 300-ribuan kini 500-ribuan. Dari segi perasaan sebagai blogger, gue merasa statusiasi blogger gue di ambang ke-murtad-an. Dan ini bener-bener berbahaya. Ini serius.

Sebagai manusia (mahluk sosial), kita menjalani suatu hal tentunya berdasarkan apa yang menurut kita baik, betul?. Kita nggak bisa memaksakan suatu hal yang buruk untuk di baik-baikin, yah itu jatuhnya sama aja jelek.

Nah, hal itu jugalah yang gue lakuin sekarang. Gue memlih untuk nggak memaksakan nulis ketimbang hasilnya jelek. Gue bukannya nggak nulis, gue tetep nulis tapi dengan cara mencicil.

Sehubungan dengan masalah writer’s block, jujur gue miskin banget masalah yang beginian. Kalo di ibaratkan dengan sebuah jeruk, mungkin gue hanya tahu bagian biji jeruknya doang.

Dari sekian banyak kesedihan yang berujung naas ini, gue malah mendapatkan suatu pencerahan.

Tepat di awal bulan oktober. Sehabis pulang dari Openmic Stand Up Comedy Palembang (aktivitas rutin), gue mendapatkan kabar bahwa Raditya Dika bakalan ngadain Talkshow di Palembang. Sontak gue antusias banget menanggapi kabar ini.

Bagi gue saat itu, ini merupakan kabar penetral suasana hati gue. Bisa di bilang obat pelipur lara gitu.

Sebenarnya ini adalah talkshow ke-2 dari Raditya Dika di Palembang (sepengetahuan gue ya). Namun, saat itu gue nggak bisa nonton bro, (plisss jangan berpikir gue nggak ada uang buat beli tiketnya ya, pliss banget jangan). Hanya saja saat itu, jadwal talkshow raditnya bertabrakan dengan aktivitas yang gue lakuin. Kalo nggak salah, waktu itu gue lagi ikut ngarak pernikahan pangeran William dengan Kate Middleton.

Makanya, di talkshow radit yang kesekian kalinya ini, gue dengan lantang mengucapkan “NONTON” talkshownya Raditya Dika. MERDEKAAA !!

Dari jauh-jauh hari, gue nanti-nantikan kehadiran si Manusia Setengah Salmon ini. Gue sudah coba menjaga ritme perkembangan tumbuh lebatnya kumis serta bulu ketek gue, ya supaya pas hari “H” nanti gue nggak repot-repot buat mencukur lagi gitu.

Oh ya, demi mensukseskan acara Talkshow Raditya Dika ini, si promotor acara melibatkan tim dari Stand Up Comedy Palembang dan beberapa komunitas lainnya antara lain AIESEC dan ALSA UNSRI.

Seneng gue karena bisa jadi bagian dalam acara Talkshow Radityadika. *senyum unyu*

Hari demi hari telah berlalu, detik demi detik menjelang Talkshow Raditya Dika di Palembang makin dekat.

Tanggal 19 Oktober 2013 (kemarin) acara Talkshow Raditya Dika di Palembang resmi di mulai. Acara di mulai jam 3 sore, tapi keramaian sudah mulai tampak dari jam 1 siang. Acara berlangsung di Grand Atyasa Convention Center. Penonton yang hadir juga bervariasi. Semua kalangan umur datang. Cuma yang absen saat itu kayaknya, om-om, tante-tante sama kakek-nenek aja deh.

Berikut foto-foto yang bisa gue tampilkan dari kamera bokep pocket gue.

Tampak para penonton sudah mulai berdatangan

Para penonton sudah mulai menukarkan tiket untuk masuk

Oh ya, sebelum ke acara inti. Ada perform dari temen-temen Stand Up Comedy Palembang. Saat itu yang tampil adalah Ari dan Dodot. Uh… sayang bukan gue *jedot-jedot kepala ke pundak Luna Maya*

Penampilan dari @ariicihuy

Penampilan dari @DodotCikidutz

Setelah perform mereka berdua, entah mengapa aura ruangan mendadak berubah menjadi pasar dimana yang beli adalah rombongan dari The Jack sama Bobotoh. RAME GILAAAK ! Jeritan histeris dari para penonton tak henti-hentinya bergerlya membising ruangan.

“AAAAAAA…AKKKKKK…AAAAA…AHWWKKKKK” bisalah kalian bayangkan sendiri.

Ternyata… ternyata…  SI MANUSIA SETENGAH SALMON, RADITYA DIKA DATANG BROOOH !!!!

Kiri (Raditya Dika) dan Kanan MC (@arulnimo)

Waw, sumpah gue kayak nggak yakin dengan apa yang ada di hadapan gue saat itu. Gue merasa ini seperti mimpi, iya mimpi banget. Speechless tiada tara deh gue pokoknya. Rasa sedih bertubi-tubi yang gue rasakan beberapa hari belakangan ini, semua mendadak berubah jadi senyum haru-kebahagiaan. WAW, IT’S WAS AMAZING MOMENT GUYS.

Saat awal acara, gue bersama temen-temen SUC Palembang lainnya. Duduk di posisi paling belakang. Namun, pas radit mulai memasuki ruangan, gue lari… gue nerobos ke posisi paling depan. Keren nggak gue ? ilmu seperti ini gue dapet waktu nonton konser bareng anak-anak Slankers. Hhaha :p

Demi mendapatkan posisi yang paling depan, gue rela berdiri sampai betis kaki gue kejang kayak skinny jeans Tria Changcuters dari awal sampai acara selesai. Hasilnya pun nggak sia-sia. Ini coy…

Numpang eksis di sela-sela talkshow. Jebreeet !!!

Lagian gue di depan, nggak sendirian sih. Ada temen juga dari SUC Palembang yaitu Njun @Anggunagani. Dialah yang foto gue tadi. Namun ada hal yang gue sayangin yaitu kamera bokep pocket gue kualitasnya buruk bro, jadinya gue nggak banyak ngefoto gitu, paling sesekali aja. Yang banyak fotoin itu si Njun, kebetulan dia emang kebagian yang dokumentasi acara. Lagian gue juga pengen fokus menikmatin talkshownya radit kok. Jadi nggak apalah, paling nanti minta sama si Njun aja :)

Suasana talkshow sungguh meriah penuh dengan canda-ketawa. Dari awal sampai acara selesai, semua nggak berhenti ketawa-ketawa termasuk gue. SUMPAH RADITYA DIKA EMANG DEWANYA BIKIN ORANG NGAKAK GAK KARUAN *angkat tangan*

Eniwei, sebenarnya di postingan ini, gue nggak akan banyak bahas tentang talkshownya radit. Entar, bakalan gue buat postingan khusus (report) talkshownya Raditya Dika di Palembang. Oke ? Ya, hitung-hitung sekalian gue nunggu foto-foto dari rekan-rekan yang dokumentasi gitu lho.

Kembali ke masalah writer’s block.

Jadi saat talkshow memasuki sesi tanya-jawab. Eh… ternyata ada juga peserta yang bertanya-tanya seputar masalah writer’s block. Nah, kebetulan banget dengan apa yang gue alamin sekarang ini. Dan… dan… kesimpulan jawabannya itu seperti ini…

“Mengatasi writer’s block ialah menulis”

Lebih jelasnya lagi yaitu….

“Di usahakan meluangkan waktu (beberapa jam) untuk menulis dalam sehari, terutama bagi mereka yang bener-bener suka, atau menekuni dunia tulis-menulis”

Di tambahkannya lagi…

“Ya, nulis jelek itu nggak apa-apa kok dari pada nggak nulis sama sekali. Karena tulisan jelek dapat di perbaiki menjadi tulisan yang bagus. Jika sudah bagus, barulah layak untuk di terbitkan”

Kalo maen sepakbola, ini sudah jebreeeet banget bagi gue. Jawaban sedikit tapi padat, sudah lebih dari cukup buat gue untuk mengetahui tentang writer’s block.

Sekitar 2 jam lebih acara talkshow Raditya Dika berlangsung. FYI aja, sesi tanya-jawab itu ada dua bentuknya. Pertama pertanyaan bebas (umum), kedua pertanyaan tentang Stand Up Comedy. Ya, kalian tahulah… selain seorang penulis, actor, Raditya Dika juga kan seorang Stand Up Comedian apalagi dia juga merupakan salah satu juri di acara SUCI Kompas TV.

Oh ya, setiap penanya akan mendapatkan sejumlah hadiah yaitu berupa tiket bioskop film “Manusia Setengah Salmon” atau Buku dari Raditya Dika + Foto bareng Raditya Dika. Tinggal pilih aja, bebas :)

Saat sesi tanya-jawab pun di mulai. Hampir semua penonton angkat tangan termasuk gue. 1, 2, 3… sampai 9 orang yang mendapatkan kesempatan istimewa itu. Dan mereka semua dengan sukses berhasil bikin envy para penonton yang lain. :(

Nah, entah kemarin malam itu gue makan apa terus erginya gue nginjek eek atau nggak. Eh, tiba-tiba aja MC acara memilih gue untuk berkesempatan bertanya langsung kepada Raditya Dika. Ini serius mamen, gue nggak bohong. Hhaha.

Pertama yang gue lakukan yaitu gue mangap sambil nunjuk-nunjuk badan, kemudian mata gue melotot, ketiga gue ucap ALHAMDULILLAH HIROBIL ALAMIN :)

Berhubung masih seputar Stand Up Comedy, gue pun bertanya…

Ah, kelanjutannya nanti di postingan khusus (report) Talkshow Raditya Dika aja ya. Hhehe.

Dan… dan… sehabis pertanyaan itu, gue dapet ini lho. Taraaaaaaaa….

Bang Radit mencoba fashion ala Olga Syahputra :p

Itu foto beneran ya bukan hasil editan dari photoshop :)

Bisa foto sama Raditya Dika itu gue merasa bener-bener mimpi bro. Mimpinya itu lebih indah dari mimpi basah deh kayaknya. Terlebih lagi gue bisa saling ngomong gitu sama seorang penulis yang gue kagumi sejak SMA, AW… sumpah dah mimpi apa gue.

Oh ya, selain foto gue juga dapet dua buah buku lho dari Raditya Dika. Dan sampai sekarang, gue belom juga buka plastik bukunya.

Norak ? biarin… emang gue pikirin :p

Dan yang paling mengharukan, gue adalah penanya terakhir. Karena setelah itu acara selesai. *speechless tingkat dunia akhirat*

Yah, itu aja yang pengen gue tulis kali ini. Berhubung nulisnya dari hati, yah jadi panjang banget gini deh. Hhe.

Momentum yang gue cari-cari akhirnya ketemu juga. Gara-gara talkshow itu, akhirnya gue bisa bangkit lagi untuk nulis blog, gue bersemangat lagi. Serta asa yang gue pendem sejak dulu kini berjalan kembali. Oh… makasih ya allah.

Hampir lupa, terima kasih buat @MuchtarGanda yang udah fotoin gue sama bang Radit. Fotonya kece badai gan ! (*>*)9

Tunggu postingan khusus report Talkshow Raditya Dikanya ya :)

Pesan moral :

Buat bang Raditya Dika.... KOMPOR GAS…. KOMPOR GAS ELPIJI 3 KILOGRAM!!!

Tweet

Subscribe to receive free email updates: