Stand Up Comedy Palembang Goes to Jambi

Hari sabtu (20 September 2014) yang lalu, gue bersama temen-temen, bukan.. bukan temen, tapi lebih tepatnya keluarga kedua gue, resmi berangkat menuju kota Jambi. Mereka yang gue maksud adalah anak-anak Stand Up Comedy Palembang.

Maksud kedatangan kami ke sana bukan sekedar untuk jalan-jalan (baca: cari jodoh) tapi sekalian ikut memeriahkan event dari Stand Up Indo Jambi yaitu CANDI JAMBI 2.

CANDI JAMBI adalah event stand up comedy yang diadakan oleh komunitas Stand Up Comedy Jambi. Dan tahun ini merupakan tahun kedua acara tersebut digelar. CANDI JAMBI sebenarnya akronim dari "Canda Komedi Jambi”. Berbeda dengan perhelatan tahun sebelumnya, CANDI JAMBI 2 digelar bertepatan dengan hari lahir Stand Up Indo Jambi yaitu tanggal 21 September. Nah, kalo mau dihitung-hitung pake kalkulator bibi jualan sayur, umur komunitas ini sudah menginjak usia yang ke-3 tahun.

Lumayan tua untuk usia komunitas. Keren :)

Kehadiran Stand Up Comedy Palembang di Jambi merupakan bentuk balasan silahturahmi dari anak-anak Stand Up Indo Jambi. Karena pada beberapa waktu yang lalu, saat event BKB (Bukan Kelakar Biasa) 2, kita dari Palembang juga mengundang Stand Up Indo Jambi. Sama, mereka datang bukan cuma untuk nonton, tapi ikut juga memeriahkan acara Stand Up Comedy Palembang saat itu. Kalo dalam ilmu biologi, hal semacam ini namanya simbiosis mutualisme. Asoydah!

Buat yang belom tahu acara Bukan Kelakar Biasa (BKB) 2, bisa baca di sini. Oh iya, di event itu, gue nampil juga lho. Hehe :p

Balik lagi soal CANDI JAMBI 2. Menurut gue pribadi, acara ini keren banget. Karena untuk tahun ini, mereka tidak hanya menyuguhkan full STAND UP COMEDY di list acara, tapi ada hiburan yang lain, seperti IMPROVE COMEDY, BATTLE OF COMIC (BOC), dan PARODY. Nah, kebetulan kita dari Palembang kebagian di acara BOC.

Well, bisa kalian bayangkan sendiri deh betapa serunya itu acara :)

Oke, rasanya gak afdol kalo gue cuma cerita tentang acara CANDI JAMBI 2 tanpa menceritakan bagaimana proses perjalanan anak-anak STAND UP COMEDY PALEMBANG bisa nyampe di sana, iya kan?

Dan untuk mempersingkat waktu, jadi begini ceritanya...

Perjalanan STAND UP COMEDY PALEMBANG hingga bisa tiba di kota Jambi sebenarnya nggak semulus paha Nabilah JKT48 dan nggak selicin jidat Om Indro WARKOP. Lumayan (super) banyak hambatan dan rintangan yang mesti kami hadapi.

Pada awal recana, dari jauh-jauh hari kami telah menyiapkan sekitar 16 nama yang akan berangkat ke Jambi. Bahkan bukan cuma sekedar nama, kami juga sudah membuat schedule untuk perjalanan perginya. Pada saat itu, kita semua sepakat pergi di hari Sabtu, tanggal 20 September 2014, jam 4 subuh, dengan transportasi nyewa 2 mobil. Dimana tiap 1 mobil berisikan 8 orang.  Namun sayang, mendekati hari "H", satu persatu mendadak banyak mengundurkan diri dengan berbagai alasan sok sibuknya. Hingga akhirnya cuma menyisahkan 7 nama yang akan berangkat ke kota Jambi.

Kami yang rencananya nyewa 2 mobil, akhirnya memutuskan untuk sewa 1 mobil aja. Yang tadinya siap pergi dengan senyum ceria, kini mendadak manyun berjamaah udah kayak Pak Ustad kalah judi 1 Milliar uang receh :(

Biar kalian nggak pusing ngebayanginya, ini udah gue buat ilustrasi keberangkatannya. Kurang lebih seperti ini..

Berdasarkan gambar di atas. Demi menghemat waktu pergi, kami pun sepakat satu hari sebelum berangkat, malamnya kami akan numpang bermalam di rumah salah satu komika SUC Palembang, kak Iqbal. Kebijakan ini dilakukan, supaya gampang untuk perginya nanti. Terus juga, kebetulan rute perginya itu satu arah dengan arah rumah kak Iqbal. Jadi lebih efesien aja gitu, pas sabtu subuh tiba, kami bisa langsung “cus” pergi tanpa harus menunggu temen-temen yang lain, jadi lebih gampang dan pastinya menghemat waktu.

Gimana gimana tambah ganteng kan gue kami?

….

Singkat cerita,  jumat malam pun tiba. FYI, jumat malam adalah malam OPENMIC dari STAND COMEDY PALEMBANG. Pada saat itu temen-temen yang sudah siap untuk pergi ke Jambi, sudah ramai datang ke lokasi OPENMIC di Cafe & Resto Roti Bakar Narsis Palembang dengan berbagai tas gede-nya masing-masing, termasuk gue.

Selama OPENMIC berlangsung, tidak ada satu orang pun yang membahas soal rencana pergi ke Jambi. Hingga acara OPENMIC selesai pun (sekitar jam 10 malam) tetep tidak ada yang membahas. Sampai akhirnya, tidak ada angin, tidak ada hujan, jumlah orang yang mau ikut pergi ke Jambi malah bertambah 3 orang, jadi total ada 10 orang yang akan pergi ke Jambi. Sontak, kami semua panik sepaniknya, karena posisinya saat itu waktu sudah larut malam. Mobil yang disewa cuma 1, sedangkan yang mau pergi ada orang 10. Akhirnya kami semua rame-rame gigit ban mobil yang di sewa.

Masa iya gitu, 1 mobil isinya 10 orang? Bisa bisa mimisan deh dengkul gue. Terus lagi, mustahil juga nyari sewaan mobil tengah malam, iya kan? Kecuali.. nyari cabe-cabean untuk disewa, nah mungkin gampang nyarinya. Hoho :p

Kalo berdasarkan rencana, seharusnya selesai OPENMIC, kami yang mau berangkat ke Jambi, langsung ke tempat kak Iqbal buat beristirahat. Namun karena ada hal dadakan ini, terpaksa deh kami semua mesti menunggu (baca: tetap berusaha nyari sewaan mobil di malam hari sebelum ke tempat kak Iqbal). Untuk urusan nyari sewaan mobil ini, gue mau berterima kasih banyak buat Fadhlan, karena dia adalah orang yang paling super sibuk dalam nyari sewaan mobil ini. You rock bro!

Sampe waktu telah menunjukkan jam 1 malam, usaha buat nyari sewaan mobil tetep saja tidak membuahkan hasil. Udah berkali-kali coba nelpon kenalan orang yang punya usaha sewa mobil, tapi tetep saja nggak ada jawaban. Ya, ini emang salah kami juga sih. Nelpon orang tengah malem. Bukan nelpon biasa, tapi nelpon bermaksud sewa mobil. Mungkin kalopun ada yang ngangkat telpon kami, pasti jawabnya bakal ketus, menyeyet hati.

Kami: “tut… tut…tut…”

Pemilik mobil: “HALO!!”

Kami: “Pak, kami mau sewa mobil bapak, bisa kan?”

Pemilik mobil: “APA? SEWA MOBIL?”

Kami: “Iya, Pak. Sewa mobil. Bisa kan?”

Pemilik mobil: “HEI WONG EDAN! KALIAN TAHU NGGAK INI SUDAH LARUT MALAM. ORANG LAGI ENAK-ENAK TIDUR, MALAH DITELPON. GANGGU ORANG SAJA! DASAR... BLA..BLA..BLA..BLA..BLA..BLA... #$!x*%#@#&@!^$@%@”

Bapak itu ngoceh panjang lebar sampe harga ikan asin seharga IPHONE 6. Mampus!!

Karena tidak membuahkan hasil apa-apa dan didukung oleh rasa capek yang melanda, akhirnya kami pun memutuskan untuk langsung ke tempat kak Iqbal aja buat beristirahat. Soal masalah bagaimana pergi ke Jambi-nya, kami sepakat bahas lagi setelah nyampe di rumah kak Iqbal. Uhm..

Setelah tiba di rumah kak Iqbal, sebagian dari kami ada yang langsung tidur, ada juga yang cuma tidur-tiduran, sebagian lagi masih berusaha untuk nyari sewaan cabe-cabean mobil. Saat itu kita semua sudah pasrah aja. Artinya kalopun jadi pergi, berarti nggak sesuai rencana. Intinya, kami nggak bisa lagi untuk pergi sabtu subuh, namun kemungkinan besar perginya agak siang.

Total waktu tempuh dari Palembang menuju Jambi adalah sekitar 6 Jam. Itu pun kalo jalanan nggak macet. Itulah alasan kami memilih agar pergi subuh, biar pas nyampe nanti sekitar jam siang. Kalo sudah jam 9 pagi perginya, kemungkinan besar sore. Berhubung sudah terjadi, ya mau nggak mau resiko pun harus kami terima. Yang terpenting adalah semoga kami nyampe dengan selamat dan pantat kami nggak sixpack. Udah itu aja dari gue. Aamin.

….

Pagi pun tiba, gue bangun sekitar jam 7 pagi. Dengan tanpa dosanya, gue langsung celingak-celinguk, ngeliat kondisi temen-temen yang lain. Ada yang masih tiduran, ada yang sarapan, ada juga yang masih sibuk nelpon buat nyari sewaan mobil yaitu Fadhlan. Jujur aja ya, sewaktu ngeliat Fadhlan yang masih sibuk nelpon buat nyari sewaan mobil, gue tuh merasa sedih. Pengen banget gue bantu tapi apa daya, gue juga nggak bisa berbuat apa-apa. Akhirnya gue pun memilih untuk tidur lagi. OH EMANG BANGSAT GUE INI!!!

Sekitar jam 8 pagi, alhamdulillah hirobil alamin, Fadhlan beri kabar yang mengembirakan buat kami semua. Katanya kulit manggis kini ada ekstraknya *krik*. Dia bilang sudah dapet sewaan mobilnya. Dan kemungkinan besar, kami semua akan berangkat sekitar jam 9. Mendengar kabar bahagia itu, kami semua langsung sujud syukur, setelah itu langsung harlem shake-an. Iya, saking senengnya.

Setelah Fadhlan bilang kayak gitu, kami pun bergegas mengemas kembali tas-tas kami sembari menunggu mobil datang.

Oh iya, gue belom jelasin siapa-siapa saja 10 orang yang akan berangkat ini ya. Uhm, gue rasa nanti bisa baca langsung aja dipostingan keduanya ya, di situ gue bakal cerita banyak seputar kegiatan kami selama berada di Jambi dan bagaimana acara CANDI JAMBI 2 berlangsung. Tapi intinya sih, 10 orang ini, semuanya adalah cowok. Insyallah aman terkendali.

Dan berdasarkan jumlah orang yang berangkat, maka tiap 1 mobil nanti isinya ada 5 orang. Dan perlu kalian ketahui juga, kami pergi se-BUJANGAN lho. Nggak ada yang tua maupun dituakan. Untuk yang nyopir mobil, iya dari kami sendiri juga. Haha, gokil!

Hampir 30 menitan lebih menunggu, akhirnya mobil sewaan yang ke-2 datang. Kami pun segera memasukkan barang bawaan ke bagasi mobil. Gue sendiri naik di mobil yang ke-2. Tanpa berlama-lama lagi, kami pun langsung berpamitan dengan kak Iqbal sekeluarga. Dan sebelum berangkat, kami tak lupa untuk sempet-sempetnya ber-selfie-ria terlebih dahulu. Biasalah anak gaul.

Muka-muka belom mandi. Tebak gue yang mana coba?

Yang bener, gue kasih uang 1 Milliar tapi ikut kuis Super Deal di Antv dulu

SEKEDAR INFORMASI AJA, KITA SEMUA BERANGKAT KE JAMBI DALAM KEADAAN NGGAK MANDI. IYA NGGAK MANDI. SENGAJA GUE CAPSLOCK BIAR SEMUA ORANG TAHU. WHAHAHAHA…

Bersambung… klik di sini.

Tweet

Subscribe to receive free email updates: